Bhikkhuni Santini Mahatheri

Y.M. Bhikkhuni Santini Mahatheri yang lebih dikenal sebagai Ayya Santini,  menetap di Vihara Kusalayani – Maribaya – Lembang – Bandung. Beliau adalah ujung tombak sekaligus ketua Sangha Bhikkhuni Theravāda Indonesia. Sejak kecil, sekitar usia 7 tahun, beliau telah merasakan panggilan hatinya untuk menjalani kehidupan sebagai samana. Tekadnya semakin kuat tanpa ada yang bisa menghentikan. Pada tanggal 29 September 1990 beliau ditahbiskan di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali oleh mendiang Y.M. Bhikkhu Girirakkhito Mahathera sebagai Anagarini Santini. Pada tahun 1993, bersama dengan mendiang Anagarini Susilavati (kemudian menjadi Bhikkhuni Susilavati Theri) membentuk sebuah wadah bagi perempuan untuk melatih dan mengembangkan diri, yaitu Vihara Kusalayani. Mereka berdua menjalani kehidupan pertapaan yang sangat sederhana, tidak ada listrik dan air bersih pada waktu itu, juga tidak ada orang yang tinggal di sekitar tempat itu, hanya hamparan kebun sayur, bahkan tanpa tembok pembatas. Pada tanggal 23 Mei 1994 berdirilah Lembaga Anagarini Indonesia. Beberapa bulan kemudian, peletakan batu pertama Vihara Kusalayani pun terwujud,  yaitu pada tanggal 10 September 1994. Kemudian secara bertahap Vihara Kusalayani dibangun. Dengan berdirinya Lembaga Anagarini Indonesia, program pelatihan dimulai di Vihara Kusalayani. Dan mulailah berdatangan perempuan yang ingin membina diri, baik sementara maupun dengan tujuan menjadi samana seumur hidup. Setelah hampir sepuluh tahun membina diri dan membina umat, dengan semangat yang terus membara beliau mengatasi berbagai rintangan, kemudian akhirnya menyadari bahwa menurut Cullavagga 10, kesempatan perempuan untuk menjadi bhikkhuni dalam jajaran Theravada tidak pernah terputus. Di sana tertulis “Tathagata mengizinkan para bhikkhu untuk menahbiskan perempuan menjadi bhikkhuni dan menahbiskan laki-laki menjadi bhikkhu”. Kemudian beliau menemukan jalan untuk ditahbiskan menjadi Bhikkhuni Theravāda oleh Yang Mulia Dr. Henepola Gunaratana Mahathero pada tanggal 15 April 2000.

Y.M. Bhikkhuni Santini Mahatheri

Bersamaan dengan adanya upasampada, Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia terbentuk, kemudian diresmikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha, Departemen Agama Republik Indonesia, pada tanggal 1 Januari 2006. Setelah peresmian tersebut beliau menjadi lebih aktif dengan berbagai kegiatan dan pelatihan di Vihara Kusalayani dan vihara lainnya. Kegiatan-kegiatan beliau antara lain:- Peletakan batu Sima di Vihara Kusalayani dengan mengundang beberapa bhikkhuni dari luar negeri.- Menyelenggarakan retret Dhamma untuk anak-anak dan orang dewasa dua kali setahun.- Menyelenggarakan retret meditasi, 3 kali setahun di Vihara Kusalayani.Setahun sekali di Brahmavihara Arama – Bali.- Mencetak majalah Buddhis untuk dewasa dan anak-anak.- Di tengah kesibukannya, beliau masih menyempatkan diri untuk mengajak orang melakukan kegiatan sosial. Kegiatan ini rutin dilakukan di Vihara Kusalayani dan Vihara-vihara di bawah bimbingannya. Dan bakti sosial ini juga dilakukan di tempat-tempat yang membutuhkan, terutama di tempat-tempat terjadinya bencana alam.

Beliau juga melakukan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia dan ke beberapa negara lain untuk mendukung pengembangan pembabaran Dhamma. Negara-negara yang dikunjungi antara lain:- Singapura- India dan Nepal- Malaysia- Vietnam- Cina- Thailand: – Menerima relik dari Sangharaja Thailand melalui sekretarisnya.- Menghadiri upacara pemakaman Sangharaja Thailand.- Menerima “Outstanding Women in Buddhism Awards 2007” dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.- Jerman- Kamboja (termasuk mengunjungi dua Sangharaja di Kamboja)- Australia- Bangladesh- Amerika

Sebagai persiapan untuk Upasampada, beliau mengaktifkan Sima baru pada tanggal 20 Desember 2014. Kemudian, pada tanggal 21 Juni 2015, Upasampada Bhikkhuni Theravāda di Indonesia diadakan untuk pertama kalinya secara spektakuler setelah lebih dari seribu tahun menghilang. Pada kesempatan itu, 9 kandidat datang dari berbagai negara. Selama masa vassa 2016, beliau mengundang dua bhikkhuni senior dari Sri Lanka dan beberapa bhikkhuni yang ditahbiskan di Vihara Kusalayani, untuk menjalankan vassa bersama. Beliau juga melibatkan mereka dengan berbagai acara khusus. Dalam kebangkitan dan pengembangan Bhikkhuni Theravāda Internasional, beliau berpartisipasi sebagai saksi (sekali di Australia, sekali di Sri Lanka, dan sekali di India), sebagai kammavācācarini (sekali di Thailand), dan sebagai pavattinī (5 kali di Australia, dan sekali di Indonesia). Pada tahun 2020 beliau juga terpilih sebagai penerima penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia. Apresiasi ini diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta dunia internasional. Dalam hal ini beliau mendapat penghargaan untuk kategori penggerak lintas iman.

Sampai saat ini beliau membina 3 vihara, yaitu:1. Cetiya Sanghamitta Kebon Jeruk, Jakarta2. Vihara Sanghamitta Karawang3. Vihara Arya Dwipa Arama – Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Kegiatan terbaru beliau yang lain yaitu:Merekam Dhammatalk untuk dikirim melalui media sosialMemberikan ceramah Dhamma secara online selama pandemi  Y.M. Bhikkhuni Santini Mahatheri terus berjuang baik dalam pengembangan diri maupun untuk mendukung penyebaran pembabaran Dhamma. Untuk menyeimbangkan antara aktivitas dan pembinaan diri, beliau mengatur jadwal dengan ketat. Semoga semua makhluk mendapat manfaat dari perjuangan beliau…Sadhu, sadhu, sadhu.