PABBAJJA SAMANERA/SAMANERI, PELATIHAN ANAGARIKA/SILACARINI ke-68, TANGGAL 21 DESEMBER 2018 – 1 JANUARI 2019, di WISMA KUSALAYANI, MARIBAYA, LEMBANG, BANDUNG.

Tidak terasa, pelatihan kali ini sudah mencapai yang ke-68. Sudah beberapa kali pelatihan tidak bisa diselenggarakan Pabbajja Samanera. Untuk pelatihan kali ini kembali diadakan Pabbajja Samanera, berkat adanya Y.M. Bhikkhu Dhammavudo dan Y.M.Bhikkhu Bodhinanda sebagai penahbis. Ternyata banyak orang tua yang berminat mendaftarkan anaknya untuk ikut Pabbajja Samanera, walaupun masih kecil-kecil.  Secara keseluruhan peminat latihan kali ini memang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Begitu pendaftaran dibuka, langsung banyak yang mendaftar, sehingga pada bulan kedua sudah mulai waiting list. Karena keterbatasan tempat, bahkan ada beberapa yang mendaftar sebagai silacarini dan samaneri pada akhirnya tidak bisa mengikuti latihan.

Total peserta kali ini ada 77 orang, di antaranya 24 orang mengikuti latihan sebagai samanera, 16 orang sebagai samaneri, 14 orang sebagai anagarika, dan 23 orang sebagai silacarini. Beberapa peserta mengikuti latihan bersama keluarganya. Ada yang bersama orang tua atau saudaranya, dan bahkan ada 2 pasang saudara kembar. Peserta tertua berusia 79 tahun, sedangkan peserta termuda 5 tahun 6 bulan. Nampaknya makin lama rentang umur peserta makin luas.1

Kegiatan latihan tidak banyak berubah. Pagi hari pukul 4.30 WIB peserta sudah dibangunkan oleh suara bel. Mereka harus membersihkan diri dan bersiap-siap mengikuti kegiatan pertama pada pukul 5.00 WIB yaitu meditasi. Walaupun peserta yang masih kecil belum bisa bermeditasi dengan baik, tapi minimal mereka sudah berlatih untuk mengendalikan fisiknya, duduk diam, mengikuti latihan ini sampai selesai. Kegiatan berikutnya adalah membaca arti paritta dalam bahasa Indonesia.

Pada pukul 7.00 WIB peserta sarapan pagi, setelah itu bekerja bersama-sama membersihkan peralatan makan. Kemudian mereka membantu merawat kebersihan vihara.

Setelah membersihkan diri, mereka masuk kelas untuk mengikuti pelajaran pada pukul 9.00 WIB. Kelas dibagi dua yaitu kelas dewasa (dari umur 12 tahun ke atas), dan kelas anak-anak (dari umur 11 tahun ke bawah). Kelas ini terdiri dari 3 sesi yaitu sesi pagi (9.00-11.00 WIB), siang (14.30-15.45 WIB), dan sore (16.00-17.30 WIB).

Pada saat makan siang mereka mendapat kesempatan untuk menambah pengalaman (yang hanya dilakukan oleh para samana) yaitu berpindapata. Selesai makan siang mereka kembali bermeditasi, tapi kali ini mereka berlatih meditasi jalan.

Setelah membersihkan diri dan istirahat, pada pukul 19.00 WIB mereka kembali bermeditasi selama satu jam. Kegiatan terakhir mereka adalah membaca paritta (dalam bahasa Pali). Setelah itu semua peserta beristirahat pada pukul 21.00 WIB.

Dari hasil wawancara terhadap peserta, pada umumnya mereka merasa mendapat banyak manfaat dan ingin lagi mengikuti latihan selanjutnya. Begitu pun kesan-kesan orang tua yang mengirim anaknya, pada umumnya mereka merasakan perubahan anaknya ke arah yang lebih baik.

Kegiatan ini merupakan kesempatan untuk melatih diri hanya melakukan hal-hal yang bermanfaat dan mendapat pengalaman mencicipi kehidupan sebagai seorang samana.  Semoga dengan meningkatnya minat untuk mengikuti latihan ini, dan minat orang tua untuk mengirim anaknya untuk berlatih, keyakinan dan pemahaman mereka tentang Buddha, Dhamma, Sangha semakin meningkat. Dan walaupun berlatih hanya beberapa hari saja semoga mereka dapat mengikis kekotoran batin dan mengembangkan sifat-sifat mulia masing-masing. Dengan meningkatnya semangat untuk mengikuti latihan semoga memberi inspirasi bagi yang lain untuk ikut berlatih sehingga semakin banyak yang memperoleh manfaatnya.

Sadhu… sadhu… sadhu….

FacebookTwitterGoogle+Share

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *