Tentang Kami

Tentang Kami

Mulai didirikan pada April 1993, Wisma Kusalayani yang terletak di Maribaya, Bandung, Indonesia saat ini berdiri di lahan seluas 4000 m2 yang dibeli secara bertahap dengan dukungan dari umat. Bhikkhuni Santini dan Bhikkhuni Silavati yang saat itu dikenal sebagai Maechi Santini dan Maechi Silavati mulai merintis tempat untuk para perempuan agar dapat melatih dan membina diri. Mereka menjalani kehidupan kepertapaan yang sangat sederhana, belum ada listrik dan air PAM pada waktu itu, juga tidak ada penduduk yang tinggal di sekitarnya, hanya hamparan kebun sayur, bahkan tanpa tembok pembatas.

IMG_0689

Bersamaan dengan berdirinya Lembaga Anagarini Indonesia tanggal 23 Mei 1994, panggilan Maechi diputuskan diganti menjadi Anagarini dengan merujuk Pali dari kata Anagarika. Dengan berdirinya Lembaga Anagarini Indonesia, dimulailah program Pelatihan Silacarini 3-5 kali setiap tahun. Juga dimulainya program Vipassana Bhavana beberapa tahun kemudian.

Pada tahun 1995, pembangunan Dhammasala dimulai (yang sekarang menjadi Uposathagara). Sementara proses pembangunan Dhammasala sedang berlangsung, ada seorang umat yang ingin melakukan pelimpahan jasa untuk anaknya dengan memprakarsai pembangunan gedung Serbaguna. Kedua bangunan tersebut selesai dibangun pada tahun 1997.

710_1223 DSCF6383 1

Dengan berdirinya Wisma Kusalayani dan Lembaga Anagarini Indonesia, mulailah berdatangan para perempuan yang mau membina diri, baik yang sifatnya sementara maupun yang bertujuan menjadi samana seumur hidup. Tak lama kemudian bergabunglah Anagarini Dhammakumari dan Anagarini Dhirasirini, sehingga di Wisma Kusalayani ada 4 orang anagarini yaitu Anagarini Santini, Anagarini Silavati, Anagarini Dhammakumari, dan Anagarini Dhirasirini. Selain membina diri, mereka juga berperan serta membina umat seperti:
1. Mengadakan berbagai pelatihan untuk kemajuan batin
2. Menerbitkan majalah majalah dan buku buku Buddhis
3. Kaset/cd ceramah
4. Memberikan Dhammadesana di berbagai Vihara, Cetiya, Sekolah, Kampus
5. Pelayanan terhadap umat dan simpatisan
6. Membantu korban bencana alam dan berbagai bakti sosial
7. Menjadi nara sumber diberbagai seminar termasuk seminar lintas agama
8. Menghadiri konferensi di luar negeri
9. dan berbagai aktivitas positif lainnya

710_2370

Setelah mendekati sepuluh tahun membina diri dan membina umat, akhirnya Anagarini Santini menyadari bahwa sesungguhnya Sangha Bhikkhuni Theravada bisa dibangkitkan kembali dengan dasar keabsahan Culla Vagga 10. Di situ tertulis “Tathagata mengijinkan para bhikkhu untuk meng-upasampada perempuan menjadi bhikkhuni dan meng-upasampada laki-laki menjadi bhikhu.”

Dengan dasar itu maka pada tanggal 15 April 2000 keempat anagarini dari Wisma Kusalayani ini mengambil upasampada untuk menjalani kehidupan sebagai bhikkhuni Theravada. Bersamaan dengan upasampada tersebut muncullah Persaudaraan Bhikkhuni Theravada Indonesia yang mana pada 1 Januari 2006 dikukuhkan keberadaannya oleh Direktur Jenderal Bimas Hindu dan Buddha, Departemen Agama Republik Indonesia. Pada waktu itu Bapak Drs. I Wayan Suarjaya, M. Si, yang menjabat sebagai Direktur Jendral Bimas Hindu dan Buddha.

7RB_4144

Dipenghujung bulan Oktober 2006 Wisma Kusalayani praktis di tangani oleh dua bhikkhuni yakni Bhikkhuni Santini dan Bhikkhuni Silavati, karena dua bhikkhuni lainnya lepas jubah. Bhikkhuni Dhirasirini lepas jubah pada bulan Agustus tahun 2000 dan Bhikkhuni Dhammakumari lepas jubah pada bulan Oktober tahun 2006. Begitu pula para samaneri, anagarini dan silacarini yang menghuni Wisma Kusalayani terus datang silih berganti, hanya kedua sesepuh Theri ini yang terus bertahan. Walaupun hanya ditangani dua bhikkhuni, Wisma Kusalayani terus berkembang baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun pengembangan bentuk-bentuk pelatihan. Serta berbagai kegiatan yang sudah dirintis sebelumnya terus berlanjut juga ditambah dengan kegiatan:
1. Dhammadesana di luar negeri
2. Dhammaclass dalam dan luar negeri
3. Menjadi nara sumber di konfrensi Internasional
4. Membantu berlangsungnya upasampada para bhikkhuni di dalam dan luar negeri

Setelah sekian lama hanya ada dua bhikkhuni di Wisma Kusalayani, dan pada tanggal 29 Januari 2015 bertambah seorang bhikkhuni yaitu Bhikkhuni Vijayani yang berasal dari Bali. Dan pada tanggal 21 Juni 2015 menyusul dua bhikkhuni lainnya yaitu Bhikkhuni Vajiradevi yang berasal dari Jakarta dan Bhikkhuni Sadhika yang berasal dari Rengasdengklok-Karawang. Maka terbentuklah kembali Persaudaraan Bhikkhuni Theravada Indonesia atau lebih dikenal dengan Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia di Wisma Kusalayani.

Dengan demikian besar harapan kami, untuk dapat bertemu dan bertambahnya para perempuan yang memiliki kesungguhan hati dengan motivasi yang lurus untuk membina diri dengan perjuangan mengancurkan kekotoran-kekotoran batin yang ada dalam dirinya. Sehingga dapat memberikan sumbangsih yang sarat makna bagi kebahagiaan banyak makhluk.

IMG_1024